Jumat, 10 Maret 2017

(Throwback) Pemilihan Duta GenRe Kota Bandung 2013

Halo semua,
Disini saya akan berbagi sedikit cerita tentang pengalaman saya mengikuti ajang Pemilihan Duta GenRe Kota Bandung 2013. Sebelumnya saya ingin minta maaf karena kejadian ini sudah lama terjadi yaitu pada tahun 2013. Namun, tidak ada salahnya untuk berbagi cerita ini di tahun 2017 ini (sekalian saya ingin mengulang masa-masa itu kembali),

Mari kita mulai....



Pada tahun 2013 silam, ketika saya duduk di kelas 10 yaitu kelas 1 SMA di sekolah saya ada suatu pengumuman (tetapi tidak menyebar luas ke semua siswa di sekolah) bahwa akan ada ajang pemilihan duta genre di kota saya. Awalnya tentu saya bingung "apa itu genre?" dan dijelaskan oleh kakak kelas saya yaitu Kak Iko (Fredericko) bahwa GenRe itu adalah "Generasi Berencana" yaitu suatu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang tentu saja program ini dari BkkbN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang kita ketahui bahwa BkkbN memiliki slogan pada zamannya "Dua Anak Lebih Baik" (sebelum akhirnya di ganti menjadi "Dua Anak Cukup" *correct me if im wrong), dan yang paling saya ingat dari penjelasan Kak Iko saya bahwa di pemilihan duta ini akan diberi materi-materi tentang pengangguran, pertambahan jumlah penduduk, dan masih banyak lagi. Namun, yang paling menarik perhatian saya yaitu tentang TRIAD KRR. Akhirnya saya berserta empat teman saya ingin mengikuti ajang tersebut dan harus membuat CV Pribadi untuk persyaratan keikutsertaan. Dan keempat teman saya itu diantaranya ada Raya, Aga, Chika, dan Anisa.

Lanjut, beberapa hari setelah kami menyerahkan CV, kami langsung mendapatkan pembekalan materi-materi yang sangat menarik dan tentunya dapat menambah ilmu juga, dan materi itu diberikan di Kantor Pusat BkkbN Kota Bandung (yang waktu itu berada di Jalan Maskumambang). Materi-materi yang diberikan pun cukup banyak jadi tidak memungkinnya hanya dijelaskan satu hari saja, dan kira-kira ada beberapa minggu kami terus pulang-pergi dari sekolah ke kantor bkkbn (tidak setiap hari). Selama pembekalan tersebut saya selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, saya juga mendapatkan banyak kenalan dari peserta-peserta lainnya dan juga dari pihak panitia yang menyelenggarakan juga.

*Pemilihan Duta dibagi menjadi dua yaitu untuk Remaja dan untuk Mahasiswa. Karena pada saat itu saya masih SMA jadi temasuknya ke yang Remaja.

Singkat cerita, hari pemilihan pun datang yang diselenggarakan di MIM (Metro Indah Mall) Bandung. Untuk penilaian bukan hanya dari segi pengetahuan tentang materi yang sudah didapatkan selama pembekalan saja. Namun, juga ada "Unjuk Kabisa" atau menampilkan keterampilan masing-masing peserta  yang akan menjadi penilaian tersendiri bagi para juri. Acara langsung dimulai pada sore hari, yang diawali dengan pembukaan dari peserta duta remaja dan mahasiswa yang melakukan catwalk bersama dan berpasangan lalu memberi salam kepada para juri. Setelah itu masuk ke sesi pertama yaitu menjawab pertanyaan yang diawali dari para mahasiswa terlebih dahulu, setelah itu baru ke yang remaja. Sistemnya, saat diatas panggung akan ada kotak undian yang didalamnya ada 1 topik yang akan menjadi pertanyaan. *skip cerita karena saya lupa apa pertanyaan yang diberikan kepada saya dan tentu saja saya sangat gugup di depan panggung saat menjawab pertanyaan yang diberikan hehe. Setelah selesai lanjut ke sesi kedua yaitu unjuk kabisa, sama halnya seperti sesi sebelumnya bahwa mahasiswa dahulu yang menampilkan duluan, setelah itu remaja. Saat itu saya menunjukan keterampilan saya yaitu menari tari tradisional/jaipongan dengan lagu Kembang Tanjung. (saya mendapatkan nomor urut 4 pada saat itu)

Setelah selesai kedua sesi tersebut, kami diberi waktu untuk beristirahat sebentar. Setelah selesai beristirahat, akhirnya akan segera diumumkan siapa pemenang dari pemilihan duta genre tersebut. Saya pun ikut panik namun kembali lagi saya pasrah akan hasilnya, yang terpenting mengapa saya mengikuti ajang ini adalah untuk menambah wawasan dan juga menambah pengalaman saya, apabila tidak menang tidak apa-apa, namun apabila menang itu akan menjadi bonus semata. Lalu, ketika disebutkan nomor urut berapa saja yang akan menjadi pemenang pemilihan duta tersebut. Namun, sayang sekali nomor urut saya tidak disebutkan. Tidak apa-apa memang belum rezeki saya untuk mendapatkannya, karena saya juga tau mendapatkan gelar duta sangatlah berat karena didalamnya ada tanggung jawab yang besar untuk kedepannya yaitu selain harus bisa memberitahu, mengajarkan serta mendidik generasi selanjutnya untuk tidak terjerumus ke dalam masalah-masalah remaja yang akan terus bermunculan kedepannya harus juga menjadi contoh yang baik untuk para masyarakat terutama remaja. Walaupun saya tidak menang menjadi salah satu duta  dalam pemilihan tersebut, tetapi saya tetap mendapatkan gelar sebagai "Finalis Duta Remaja GenRe 2013". Saya cukup bangga dengan itu, karena itu akan menjadi salah satu penghargaan bagi saya. Dan selamat kepada para pemenang, jaga amanah sampai seterusnya ya! :)

*mohon maaf karena saya tidak punya dokumentasi banyak, hanya foto ini yang dapat saya tampilkan.

(maaf foto blur. saya di ketiga dari kiri. izin memposting foto ini ya :D)

(saya kedua dari kanan, mohon maaf posting foto ini ya, LoL)



Sebelum saya mengakhiri pengalaman ini, izinkan saya menjelaskan sedikit paparan tentang salah satu materi dari pembekalan yaitu TRIAD KRR. TRIAD KRR yang tadi saya sudah tuliskan diatas yang menjadi daya tarik saya yang akhirnya mengikuti ajang pemilihan ini. Jadi, TRIAD KRR adalah 3 (tiga) masalah utama yang akan/sering dihadapi oleh para remaja. Atau ZERO TOLERANCE untuk 3 permasalahan remaja. Lalu apa saja sih 3 masalah itu, yaitu Seks Bebas, NAPZA, dan HIV/AIDS. Ketiga hal tersebut menjadi suatu rantai penyebaran virus yang sangat berbahaya yang akan mengancam kehidupan seseorang karena virus ini belum ditemukan obatnya.

Saya akan jelaskan secara singkat mengapa bisa menjadi suatu rantai penyebaran virus. Yang pertama dimulai dengan Seks Bebas. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa berganti-ganti pasangan sangatlah tidak baik apalagi tanpa menggunakan pelindung. Apabila hal ini terus-menerus dilakukan akan menimbulkan suatu penyakit yaitu penyakit menular seksual. Apabila sudah ada salah satu yang ternyata positif memiliki penyakit menular seksual maka ia akan lebih mudah menerima dan menularkan HIV kepada orang lain yang berhubungan seksual dengannya.
Lalu yang kedua yaitu NAPZA yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara bersama – sama  (disebut juga Penasun) membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. 
Lalu yang terakhir adalah HIV/AIDS itu sendiri. HIV (Human Immunodeficiency Virus)  adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus yang merusak daya tahan tubuh dengan menyerang sistem kekebalan/imunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi tidak berdaya dalam melawan infeksi. dan AIDS itu (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Dan seperti yang kita ketahui bahwa belum ada obatnya untuk virus HIV ini sampai sekarang.

Maka dari itu, saya Mega Rizki Septiyani ingin mengajak teman-teman semua yang membaca untuk mengatakan "TIDAK" kepada Seks Bebas, NAPZA dan HIV/AIDS. "SAY NO TO FREE SEX, DRUGS AND HIV/AIDS!"

*Namun, perlu diingat yang kita jauhi adalah VIRUS-nya bukan MANUSIA-nya. Jadi, jangan jauhi saudara kita yang terjangkit virus tersebut, tetap rangkul mereka. Karena, harapan hidup mereka sudah minim, kita hanya bisa memberikan mereka semangat untuk hidup.

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca sedikit pengalaman saya ini. Mohon maaf apabila ada salah mengucapan/pengetikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar